Jumat (17/7) Bagian Ekstrakurikuler kembali adakan demo ektrakurikuler bagi seluruh santri khususnya santri baru. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai ekstrakurikuler yang ada di Pondok Pesantren Condong, yang berjumlah kurang lebih 23 ekstakurikuler. Adanya berbagai macam ekstra kurikuler ini bertujuan untuk mewadahi minat dan bakat para santri di bidang non-akademik, agar minat dan bakat mereka terasah dengan baik.
Acara demo ekstra kurikuler ini diawali dengan sambutan dari Kepala Bagian Pengasuhan Santri Putri yaitu Ustadzah Evi Siti Sofiah, M.Pd. sekaligus pembukaan secara simbolis. Dalam sambutannya beliau memparkan “Kegiatan ekstra kurikuler ini sangat penting bagi para santri guna mengisi waktu luang, dan para santri pun bias menyalurkan bakatnya melalui ekskul yang tersedia.”
Setelah itu, tampilan per ekstra kurikuler langsung ditampilkan, mulai dari ekstra kurikuler MCC, Hadroh, JHQ, JMK, Drumband, Marawis, dan ekstra kurikuler lainnya. Selain itu, kini santri pun menambah ekstra kurikuler baru yaitu seni tari tradisonal dan seni music Hadroh.
Para santri, khususnya santri baru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. “Acaranya seru dan asyik, banyak sekali ekstra kurikuler yang bias saya pilih.” Uangkap Azkia Faturrahmi siswi kelas X MIPA Intensif D. Antusiasme tersebut ditunjukkan dengan partisipasi para santri yang ingin mengikuti kegiatan ekstra kurikukuler lebih dari satu ekstra kurikuler.
Demo ekstra kurikuler kali ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Auditorium bagi santri putri dan Lapangan Riyadussolihin bagi santri putra. Berbeda dengan santri putri, eksta kurikuler santri putra di bidang olahraga lebih bervariatif, seperti adanya PERBERU atau persatuan bela diri RUWADA.
Ketua pelaksana demo ekstra kurikuler santri putra memaparkan bahwa ia berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat mengasah kreatifitas dan seni para santri, dengan motto “Waktu luang, Gabut Hilang, Ekskul Menjadi Pilihan.” Pernyataan tersebut memang benar, karena dengan memperbanyak kegiatan salahsatunya dengan mengikuti ekskul, menjadi salah satu cara melepaskan penat dan lupa tentang betah tak betah di pondok. [Salwa Zanjabila & Naufal Hibban]