Pada (8-9/09) Pesantren Condong mengadakan Pagelaran Seni Santri Condong (PSSC), kegiatan tahunan ini adalah kegiatan puncak dari Pekan Perkenalan Khutbatul `Arsy. Beberapa kali berlalu PSSC tahun ini adalah yang ke-6 kalinya dilaksanakan, dengan mengusung tema "Up The Legend, Rise The Future". Kegiatan ini dinakhodai oleh santri kelas 5 dan 6 KMI dengan berusaha memasukan nilai-nilai falsafah pondok dan dakwah disetiap penampilannya.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, dengan penampilan yang dipisah antara putra dan putri. Santri putra tampil lebih dulu dan santri putri setelahnya. Acara berlangsung dari pukul 19:30 dan berakhir pada pukul 24:00 WIB.
Penampilan yang disuguhkan sangat beragam, dari mulai tari-tarian daerah seperti Tari Saman dan Ratoe Jaroeh sampai Gema Selawat, dan putri dari mulai The Bella`s Indonesian and English sampai Class Six Choir. Keduanya mengusung konsep "Al-Muhafazhotu Ala Al-Qadiimi Ash-Shalih" yaitu merawat tradisi budaya nusantara dan menggabungkannya dengan hal modern yang masih relevan. Selain itu mereka juga menampilkan Grand Opening dan Grand Closing yang ciamik dengan permainan lighting dan penggunaan videotron yang memukau para penonton.
Penonton yang hadir pada acara ini terdiri dari santri, guru, dosen dan mahasiswa perguruan tinggi Pesantren Condong. Auditorium yang berkapasitas 2.000 orang menjadi sangat padat, sehingga panitia menginisiasi untuk melakukan streaming melalui akun instagram resmi Pesantren Condong. Tapi khusus hanya untuk penampilan santri putra saja.
Kegiatan ini berbeda dari acara-acara lainnya, PSSC merupakan kegiatan pagelaran seni panggung yang bernilai islami namun tetap bisa dinikmati dan menghibur. Setiap penampilan mengandung misi dan dakwah. Dari mulai MC yang menggunakan berbagai macam bahasa seperti Arab, Indonesia, Inggris dan Sunda. Ini menunjukan bahwasanya PSSC menyatukan berbagai macam keberagaman yang ada dengan salah satu contohnya bahasa.
Sebelum acara dimulai. segenap penonton disuguhi oleh penampilan selawat yang diiringi musik Hadroh. Dengan dipimpin oleh 4 vokalis inti, selawat yang dibawakan adalah medley dari beberapa selawat populer pada saat ini. Mereka semua melantunkan selawat dengan begitu merdu dan syahdu, sehingga membuat acara semakin khidmat dan sejuk di hati.
Penampilan Folk Song kelas 1 KMI pun cukup mencuri perhatian, dimulai busana mereka yang ditambahi aksesoris kelap-kelip sambil membawa lampu kecil berwarna-warni di tangan yang bersarung tangan putih. Lagu yang mereka nyanyikan ditujukan untuk guru dan orangtua. Uniknya, mereka kompak menyanyikan lagu Virgoun-Saat Kau Telah Mengerti dengan gerak tarian yang kompak dan energik.
Yang juga cukup mencuri perhatian adalah video-video transisi saat perpindahan satu penampilan ke penampilan berikutnya. Panitia menyiapkan banyak stok video berdurasi 1-2 menit yang lucu namun bernilai Islami. Dengan begitu penonton tidak merasa jenuh saat menunggu penampilan lain mempersiapkan diri selagi lampu dimatikan. Selain itu ada juga video ucapan selamat dan sukses dari tokoh-tokoh di Indonesia seperti, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Manajer Persib Umuh Muchtar, Artis Ibukota Raffi Ahmad dan dari segenap kawan-kawan suku bangsa se-tanah air.
Kreativitas lainnya ada dari santri putri yaitu rancangan busana yang menarik, rancangan ini adalah hasil buatan para santriwati dengan modal keterampilan yang diajarakan dari ekskul Keputrian. Mereka merancang beragam busana dari mulai gaun sampai properti penampilan drama. Mereka dibekali keterampilan dan keterampilan itu mereka praktekan langsung diacara PSSC ini.
Para asatiz dan ustazaat sangat mengapresiasi hasil kerja keras panitia dan santri yang tampil di panggung PSSC. Mengingat setiap penampilan sangat berkualitas dan dipersiapkan secara matang. Bahkan mereka mendapat nilai Mumtaz atau Sempurna. Karena dari segi tata panggung, tata lighting, sound system dan semua penampilan sangat keren. Hal inilah yang membuat PSSC dinilai menjadi pagelaran bernilai seni tinggi dan berkelas.
Terlepas dari hal itu, sejatinya acara ini bertujuan untuk menghibur santri baru yang masih dalam masa adaptasi agar termotivasi untuk semakin mencintai pondok dan lebih giat belajar. Selain itu, PSSC pun melatih kekompakan, kreativitas dan etos kerja para panitia sebagaimana dituturkan KH. Diding Darul Falah dalam sambutannya.