"Pandemi tak redupkan semangat literasi" merupakan tema yang diusung dalam seminar literasi pada kegiatan Pekan Literasi Pelajar ke-6 se-Jawa Barat yang dilaksanakan pada Jumat, (11/3) di Auditorium Pondok Pesantren Riyadlul`Ulum Wadda`wah. Tema tersebut diaplikasikan secara nyata dengan diluncurkannya buku kumpulan essai karya 20 Santri anggota ekstrakurikuler Matapena yang berjudul "Dari Condong Kita Belajar".
Dalam setiap tulisan yang dituangkan dalam buku ini, setiap anggota mencurahkan kebanggaan dan kekaguman terhadap proses pendidikan dan pengajaran yang diterapkan di Pesantren Condong. Dan mereka berharap sistem dan segala program yang dibentuk pondok ini mampu menjawab segala problematika dalam dunia pendidikan di Indonesia atau bahkan dunia.
Buku ini merupakan manifestasi dari berbagai materi mengenai literasi dan sastra yang para anggota matapena dapat dari kegiatan mingguan ekstrakurikuler matapena. Sebelum menulis, para penulis diseleksi antar anggota matapena baik santri putra maupun putri dengan menulis sebuah essai. Setelah itu, dinilai oleh pembimbing ekstrakurikuler matapena yaitu Ustadzah Lena Sa`yati, S.Pd.I. dan terpilihlah 20 santri dengan tulisan essai terbaik.
“Dari Condong Kita Belajar” ini merupakan buku ke-4 yang telah dirilis anggota matapena, setelah sebelumnya menulis buku yang berjudul Santri Story pada tahun 2016, Parabel Haru pada tahun 2018, dan Nyantri pada tahun 2020. Peluncuran setiap bukunya selalu beriringan dengan kegiatan PLP, dan tentunya kegiatan PLP ini selalu diisi oleh para penulis ternama, seperti Ahmad Fuadi, Tasaro GK, Tere Liye, dan Akbar Zainudin.
Untuk mengikuti kegiatan ini, dengan membayar Rp. 40.000 saja para peserta sudah mendapat buku "Dari Condong Kita Belajar", masker dan softdrink. Panitia pun menyediakan berbagai bazar menarik, seperti bazar makanan dan minuman, bazar buku Gramedia, photobooth dan Matapena Corner.
Tahun ini, panitia menyediakan kuota peserta sebanyak 800 untuk santri Condong dan peserta luar. Alhamdulillah, para santri menyambut kegiatan ini dengan antusias, apalagi narasumber yang dihadirkan adalah seorang influencer muda juga seorang penulis dan hafidzoh ternama yaitu Wirda Mansur putri dari Ustadz Yusuf Mansur. Saat pemaparan materi, Wirda menyampaikan berbagai tips agar para santri lebih percaya diri dan berani untuk memulai menulis dan menerbitkan sebuah buku.
Pada pukul 13.00 WIB, para peserta menyimak podcast bersama para penulis buku “Dari Condong Kita Belajar” tentang latar belakang dan motivasi mereka menulis. Selain itu, para peserta pun dihibur dengan penampilan live music dari para penyanyi asli Pesantren Condong sebelum diunngah di kanal YouTube Condong TV. Para peserta pun mendapat berbagai doorprize menarik.
“Alhamdulillah PLP dari tahun ke tahun selalu lebih baik. Tahun ini pun buku yang diluncurkan semakin baik dari segi isi, pewajahan sampul, maupun desain layout. Selain itu, meski di masa pandemi, jumlah peserta PLP tetap banyak karena mencapai 815 orang. Semoga dua tahun ke depan PLP dapat kembali menghadirkan tokoh-tokoh besar dalam bidang literasi, dan semoga anggota Ekskul Matapena kembali dengan karya yang lebih baik. Amin.” Kesan Ustadzah Lena Sa’yati, S.Pd.I. penggerak kegiatan literasi di Pesantren Condong.[]