Rabu 10 Dzulhijjah 1439 / 22 Agustus 2018, Keluarga Besar Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda`wah melaksanakan Shalat Idul Adha di dua tempat yang berbeda, yang pertama di Masjid Fatimah Azahra untuk jama`ah santri putra dan di Aula untuk jama`ah santri putri. Untuk Sholat Idul Adha di mesjid Fatimah Azahra bertindak sebagai Imam Drs. H. Endang Rahmat dan Khotib oleh KH. Diding Darul Falah.
Sedangkan untuk Jama`ah putri bertindak sebagai Imam Hj. Iin Inqiadah dan khotib Ustdzah. Nurbeti Magnum, S.Sos.I. Dalam khotbahnya KH.Diding Darul Falah menyampaikan " Mari kita meneladani kisah Nabi Ibrohim AS dan ismail As, serentetan ujian yang bergulir tiada henti dalam kehidupannya, namun semua itu tidak menjadikan keimanannya goncang bahkan semakin bertambah kuat ,sekian tahun lamanya Ibrahim menanti sang buah hati, telah banyak linangan air mata dalam doanya untuk di karuniai seorang putra sebagai penerus perjuangannya. Ketika sang buah hati telah hadir dan merekah dalam hatinya, maka Allah hendak menguji keimanan Nabi Ibrahim AS dengan sang buah hatinya. Allah berfirman dalam al-Qur’an.
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Wahai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.” (QS. Ash-Shaffat: 102)
Intisari khutbah Khotib menyampaikan kisah Nabi Ibrohim As dan Ismail AS, terdapat ibrah dan nasihat yang bisa kita ambil hikmahnya :
- Nabi Ismail AS adalah suri tauladan bagi pemuda muslim dalam berbakti pada orang tua terlebih ketaatannya kepada perintah Allah.
- Memenuhi hak keluarga seperti bermusyawarah kepada anak ketika hendak mengerjakan suatu perkara yang berkaitan dengannya begitu juga kebersamaan dalam melaksanakan perintah Allah.
- Tidak boleh bermaksiat kepada Allah dengan alasan memenuhi hak keluarga.
- Perintah berkorban kepada Allah dengan harta dan jiwa. Dan dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail di syariatkan bagi umat islam berkurban dengan menyembelih kambing.
- Kesabaran dan tekad yang kuat dalam menjalankan perintah Allah membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Hendaknya bagi seorang Muslim senantiasa menepis dan membuang keraguan dan bisikan setan ketika hendak menjalankan ketaatan kepada Allah.
Selesai pelaksanaan shalat idul adha dan khutbah dilanjutkan dengan musofahah. Selepas Shalat Idul adha diadakan acara rutinitas seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu lomba festival nasyid dan marawis untuk santri Kelas 1 s.d 4, untuk kepanitiaan dari Kelas 5 sebagai bentuk syiar perayaan Hari Idul Adha. Sedangkan untuk Santri Kelas 6 disibukkan dengan kepanitiaan Qurban, dan alhamdullilah qurban tahun ini berjumlah 4 ekor sapi dan 3 ekor kambing." (Iris)".
Photo Dokumentasi : Festival Nasyid & Marawis serta Pemotongan Hewan Qurban