Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar, gema takbir berkumandang di penjuru Pesantren Condong, pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1442 Hijriyah yang bertepatan dengan hari Selasa, (20/07/2021). Sebagaimana tradisi tahunan, para santri tidak pulang, melainkan mereka belajar berkurban dan menyemarakan hari raya di pondok dengan kegiatan nyate bersama.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Idul Adha tahun ini pun para santri iuran untuk belajar berkurban. Selain para santri, panitia kurban juga menerima titipan kurban baik berupa uang tunai maupun hewan dari wali santri, dewan guru, masyarakat umum, maupun keluarga pondok. Hasilnya, tahun ini Pesantren Condong menyembelih 15 ekor sapi dan 2 ekor kambing.
Terdapat beberapa santri yang menjadi sohibul qurban tahun ini, mereka adalah: Rafi Paisal, Nika Gaida, Amelia Azahira, Ilham Maulana, Fiqry M Hanif, Putra dari Bapak H. Aep, dan Yeni Nuraeni.
“Kurban tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena adanya peningkatan baik dari jumlah hewan kurban maupun dari shohibul kurban, Alhamdulillah.” Ucap Ustaz Gisni selaku ketua panitia kurban tahun ini.
Pada hari pertama lebaran, panitia kurban yang terdiri dari Asatidz dan santri akhir kelas XII menyembelih enam ekor sapi yang kemudian didistribusikan kepada warga sekitar mencakup keluarahan Setianagara. Kegiatan ini dibina langsung oleh dewan pimpinan Pesantren Condong. Lalu pada hari tasyrik pertama, panitia menyembelih tujuh ekor sapi yang diperuntukan bagi para santri dan dewan guru.
Setelah mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada jam pertama sampai jam keempat, para santri beserta Asatidz wali kelas menggelar kegiatan nyate bersama baik antar kelas maupun antar angkatan. Semarak indahnya berbagi di hari lebaran kurban pun terasa kental. Para santri secara gotong royong membersihkan daging dan mengolahnya hingga siap disantap bersama. Nilai kekeluargaan dan kebersamaan pun terbangun dalam acara ini.
Dalam ibadah di Hari Raya Idul Adha ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil. Selain belajar berkurban atas nama Allah, kita juga belajar bersedekah kepada orang lain, menolong sesama dan yang terpenting kita bisa mengambil ibroh dari cerita Nabi Ibrahim dahulu.[]