Pada (29/12) Pesantren Condong resmi membuka tahun ajaran baru semester genap 2022/2023, dua hari sebelumnya santri mulai berdatangan kembali pasca libur semester satu. Kurang lebih selama sepuluh hari sudah digunakan untuk mencurahkan rasa rindu tentang rumah dan dunia luar. kini mereka sudah kembali dengan segar untuk melanjutkan mencari ilmu agar menjadi sosok yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Lapangan Jauhar sebagai tempat pembukaan untuk santri putri, dan KH. Mahmud Farid, M.Pd. sebagai pembicara, sedangkan santri putra melaksanakan kegiatan ini di lapangan Kifayah, dan Ust. M. Syahrul Zaky, M.Pd. sebagai pembicaranya. Keduanya berpesan akan keseriusan tentang mencari ilmu dan apa-apa saja unsur yang harus dipenuhi ketika mencari ilmu.
Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib disetiap awal semester baru, dengan dihadiri oleh seluruh warga pondok dari mulai santri, kiai, hingga guru-guru semuanya ikut serta dalam acara ini. ada hal unik yang menarik pada kegiatan ditahun ini, pada saat orang lain tengah menjalankan liburan yang cukup lumayan panjang, santri di Pesantren Condong dengan ikhlas kembali datang ke pondok untuk menuntut ilmu.
Pada kegiatan ini juga turut dibacakan kejuaraan ujian syafahi, dengan total ada 30 santri/santriwati yang diapresiasi karena nilai ujiannya yang terbaik. Karena tahun ajaran kali ini sangat bersinggungan dengan pergantian tahun masehi, pesan dan nasihat yang diberikan oleh bapak direktur KMI pun bersinggungan akan hal ini. Setelah kegiatan ini berlangsung para santri langsung pergi menuju kelasnya masing-masing dengan didampingi oleh wali kelasnya untuk mempersiapkan kelas.
Pada kesempatan kali ini bapak direktur KMI Pesantren Condong menyampaikan sambutannya tentang kesyukuran kita sebagai santri dalam menanggapi pergantian tahun. "Cara kita menanggapi keberkahan atau kemajuan adalah dengan syukuran, baik itu membuat tumpeng, bersedekah, bahkan belajar adalah salah satu dari bentuk kesyukuran tersebut." imbuh Ust. M Syahrul Zaky, M.Pd. Pada saat sambutan pembukaan tahun ajaran baru.
Sudah sepatutnya kita sebagai santri menyikapi pergantian tahun dengan sesuatu hal yang bermanfaat seperti belajar. Tentunya hal ini selaras dengan falsafah pesantren yaitu "Jadilah Ulama yang Intelek, bukan Intelek yang Tahu Agama." Selain dapat meningkatkan keilmuan kita juga dapat terhindarkan dari kemaksiatan yang terjadi pada saat pergantian tahun berlangsung.
Sosok kiai sebagai sentral kehidupan para santri adalah suri tauladan ketika hidup di pesantren. Karena mereka kita mampu dekat dengan Allah SWT. Semoga seluruh santri dalam lindungan Allah SWT ketika malam pergantian tahun nanti, aamiin YRA.